SOSIOLINGUISTIK
Sosio adalah masyarakat, dan linguistik adalah kajian bahasa. Jadi
sosiolinguistik adalah kajian tentang bahasa yang dikaitkam dengan
kondisi kemasyarakatan [dipelajari oleh ilmu-ilmu sosialkhususnya
sosiologi].
Pada awal abad ke-20, De Saussure (1916) telah
menyebutkan bahwa bahasa adalah salah satu lembaga kemasyarakatan, yang
sama dengan lembaga kemasyarakatan lain, seperti perkawinan, pewarisan
harta peninggalan, dan sebagainya.
Pakar lain, Charles Morris,
dalam bukunya Sign, Language, and Behaviour (1946) yang membicarakan
bahasa sebagai system lambing. Ada tiga macam kajian bahasa berkenaan
dengan focus perhatian yang diberikan, yaitu:
a : Semantik, jika perhatian difokuskan pada hubungan antara lambang dengan maknanya.
b : Sintaktik, jika focus perhatian diarahkan pada hubungan lambang
c : Pragmatik , focus perhatian diarahkan pada hubungan antara lambang dengan para penuturnya.
Beberapa Rumusan mengenai Sosiolinguistik:
a
: menurut Kridalaksana (1978:94) , Sosiolinguistik nlazim didevinisiksn
sebagai ilmu yang mempelajaari ciri dan berbagai variasi bahasa di
dalam masyarakat bahasa.
b : menurut Nababan (1984 :82) , Perngkajian bahasa dengan dimensi kemasyarakatan .
c
: menurut Fishman (1972) , Sosiolinguistics is the study of the
caracteristics of language varieties, the carakteristics of their
functions,and the characteristics of their speakers as these three
constlantly interact, change and change one another within a speech
community, ( Sosiolinguistik adalah kajian tentang ciri khas variasi
bahasa, fungsi–fungsi variasi bahasa, dan pemakai bahasa karena ketiga
unsur ini selalu berinteraksi, berubah, dan saling mengubah satu sama
lain dalam satu masyarakat.
d: Sociolinguistyiek is de studie van
tall en taalgebruik in de context van maatschapij en kultuur,
(Sosiolimguistik adalah kajian mengenai bahasa dan pemakaiannya dalam
konteks social dan kebudayaan. (Rene appel , Gerad Hubert , Greus Meijer
1976:10).
e : Sociolinguistiek is subdisiplin van de taalkunde ,
die bestudert welke social faktoren een rol nspelen in het taalgebruik
er welke taal spelt in het social verkeer. ( Sosiolinguistik adalah
subdisiplin ilmu bahasa yang mempelajari faktor-faktor social yang
berperan dalam penggunaan bahasa dan pergaulan sosial. (G,E. Booij ,
J.G. Kersten, dan H.J Verkuyl 1975:139).
F : Sosiolinguistcs is
the study of language operation, it’s purposeis to investigatehow the
convention of the language use relate to other aspects of social
behavior. (Sosiolinguistik adalah kajian bahasa dalam penggunaannya ,
dengan tujuan untuk meneliti bagaimana konvevsi pemakaian bahasa
berhubungan dengan aspek-aspek laindari timgkah laku sosial. (C.Criper
dan H.G.Widdowson dalam J.P.B Allen dan S.Piet Corder 1975:156).
g.
Sosiolinguistics is a developing subfield of linguistics which takes
speech variation as it’s focus , viewing variation or it social context.
Sociolinguistics is concerned with the correlation between such social
factors and linguistics variation. ( Sosiolinguistik adalah pengembangan
sub bidang yang memfokuskan penelitian pada variasi ujaran , serta
mengkajinya dalam suatu konteks social . Sosiolinguistik meneliti
korelasi antara factor-faktor social itu dengan variasi bahasa. (Nancy
Parrot Hickerson 1980:81).
Dari definisi-definisi di atas maka
dapat disimpulkan bahwa Sosiolimguistik adalah cabang ilmu linguistic
yang bersifat interdisipliner dengan ilmu sosiologi , dengan objek
penelitian hubungan antara bahasa dengan factor-faktor social di dalam
suatu masyarakat tutur. Atau lebih secara operasional lagi seperti
dikatakan Fishman (1972,1976) , …study of who speak what language to
whom and when”.
Selain istilah sosiolinguistik juga digunakan
istilah sosiologi bahasa. Banyak orang yang menganggap hal itu sama,
tapi banyak pula yang menganggapnya berbeda. Ada yang mengatakan
digunakannya istilah sosiolinguistik karena penelitiannya dimasuki dari
bidang linguistik , sedangakan istilah sosiologi bahasa digunakan kalau
penelitian itu dimasuki dari bidang sosiologi. (Nababan 1884:3 juga
brigh 1992:vol 4:9 ). J.A. Fishman , pakar sosiolinguistik yang andilnya
sangat besar dalam kajian sosiolinguistik, mengatakan kajian
sosiolinguistik lebih bersifat kualitatif,sedangkan kajian sosiologi
bahasa bersifat kuantitatif. Jadi sosiolinguistik lebih berhubungan
dengan perincian-perincian penggunaan bahasa yang sebernanya, seperti
deskripsi pola-pola pemakaian bahasa atau diale dalam usaha tertentu.
Istilah
sosiolinguistik muncul pada tahun 1952, dalam karya Haver C. Currie
yang menyarankan perlu adanya penelitian dengan hubungan antara perilaku
ujaran dengan status social . Fishman sendiri dalam bukunya yang terbit
tahun 1970, menggunakan nama sosiolinguistics , tapi pada tahun 1972
menggunakan nama sociology of language. Haliday seorang linguis inggris ,
yang banyak memperhatikan segi kemasyarakatan bahasa , dalam bukunya
The Linguistic s Science and Language Teacing , yang menggunakan istilah
institutional, lintics Sciense and Language Teaching.
Bahasa
adalah sebuah system , artinya bahasa itu dibentuk oleh sejumlah
komponen yang berpola secara tetap, dan dapat dikaidahkan. Cirri dari
hakikat bahasa adalah , bahwa bahasa itu adalah system lambang, berupa
bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam, dean manusiawi.
Dengan sistematis maksudnya , bahasa itu tersusun menurut suatu pola
tertentu, tidak tersusun secara acak atau sembarangan.
System
bahasa yang digunakan berupa lambang-lambang dalam bentuk bunyi. Setiap
lambang bahasa menggunakan lambang bahasa ya ng berbunyi [kuda],
melambangkan konsep atau makna . Dalam bahasa Indonesia satuan bunyi
[air], [kuda], dan [meja] adalah lambang ujaran karena memiliki makana ,
tetapi bunyi- bumyi [rai], [akud], [ajem] bukanlah lambang ujarankarena
tidak memiliki makna. Lambang bahasa itu bersifat arbitrer , artinya
hubungan antara lambang dengan yang dilambangkannya, tidak bersifat
wajib , bisa berubah , dan tidak dapat dijelaskan mengapa lambang itu
mengonsepi makna tertentu.
Bagi sosiolinguistik konsep bahwa
bahasa adalah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pikiran dianggap
terlalu sempit , sebab seperti dikemukakan Fishman bahwa yang menjadi
persoalan sosiolinguistik adalah “who speak what language to whom, when
and to what end.
Dari sudut penutur , bahasa itu personal atau
pribadi. Salah satu fungsi bahasa yaitu komunokasi , maka ada 3 komponen
yang harus ada dalam komunikasi, yaitu:
1. Pihak yang berkomunikasi, yakni pengirim dan penerima informasi yang dikomunikasikan. Disebut partisipan.
2. Informasi yang dikomunikasikan
3. Alatyang digunakan dalam komunikasi itu.
Setiap
perbuaatan bisa di tafsirkan sesuai dengan kebiasaan budaya dalam suatu
masyarakat. Suatu perbuatan bisa disebut bersifat komunikatif adalah
kala perbuatan itu dilakukan dengan sadar dan ada pihak lain yang
bertindak sebagai penerima pesan dari perbuatan itu.
Dalam setiap
komunikasi ada dua pihak yang terlihat , yaitu pengirim pesan (sender),
penerima pesan (receiver). Setiap proses komunikasi bahasa dimulai
dengan si pengirim merumuskan terlebih dahulu apa yang akan diujarakan
dalam bentuk suatu gagasan.
Ada dua macam komunikasi bahasa ,
yaitu komunokasi sewarah dan komunikasi dua arah. Dalam komunikasi
searah , si pengirim tetap sebagai pengirim dan si penerima tetap
sebagai penerima. Bahasa itu dapat mempengaruhi perilaju manusia.
Sebagai alat komunikasi , bahasa iyu terdiri dari dua aspek yaitu
linguistik dan aspek non linguistik.
Aspek para linguistikk mencakup :
1. kualitas ujaran, yaitu pola ujaran seseorang seperi falseto
2. unsur supra segmental , yaitu tekanan (stress)
3. jarak dan gerak-gerik tubuh, seperti gerakan anggota kepala , tangan dan sebagainya
4. rabaan , yang berkenaan dengan indra perasa.
Aspek
linguistik dan para linguistik , berfungsi sebagai alat komunikasi,
bersama-sama dengan konteks situasi yang membangun situasi tertentudalam
proses komunikasi.
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking